KHUTBAH JUMAT: PUASA (Perjalanan Spiritual Menjemput Derajat Taqwa) Oleh Nurhadi, S.Sos.I., MH.

 ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ مُوسِمًا لِلْخَيْرِ وَٱلْبَرَكَاتِ. وَجَعَلَهُ شَهْرَ ٱلصِّيَامِ وَٱلْقِيَامِ وَٱلْعِتْقِ مِنَ ٱلنَّارِ. نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَن يَهْدِهِ ٱللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَن يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ٱللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ . أَمَّا بَعْدُ, فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.  فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: ا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Taqwa dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni tunduk dan patuh kepada syariat Allah, melaksanakan perintah-perinyah-Nya dan menjauhakn diri dari larangan-larangan-Nya. Salah satu wujud ketakwaan itu adalah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan, bulan yang di dalamnya terdapat keberkahan, rahmat, dan ampunan dari Allah Swt.

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Puasa adalah perjalanan spiritual bagi orang-orang beriman. Maka puasa bai orang-orang beriman bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan sebuah proses pembersihan hati dan mensucikan jiwa.. Dalam perjalanan spiritual puasa Ramadhan ini, seorang mukmin berusaha meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi, mengendalikan hawa nafsu, serta terus mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan memperbanyak ibadah sunnah sepanjang bulan Ramadhan. Puasa mengajarkan kita untuk merasakan keterbatasan diri, menghargai nikmat yang selama ini sering kita abaikan, serta membangun empati kepada mereka yang kurang beruntung.

Dengan menahan diri dari makan, minum, dan syahwat, seorang hamba sejatinya sedang membersihkan hati dan mensucikan jiwa. Dalam rangak menjemput derajat taqwa dari Allah Swt, yang akan menjadi bekal kita betemu dengan Allah Swt di akhiat kelak. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Jadi, puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dari itu, puasa adalah sarana untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa. Dengan puasa, seorang mukmin belajar mengendalikan hawa nafsu, menjauhi segala perbuatan yang dapat mengotori hati, serta memperbanyak amal kebaikan. Rasulullah Saw. bersabda:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَسْخَبْ فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa adalah perisai. Maka jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kotor dan janganlah berbuat kejahatan. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata: 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Yakinlah bahwa ibadah puasa yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan membawa seorang hamba kepada derajat tertinggi di sisi Allah, yaitu derajat ketakwaan. Ketakwaan ini yang akan menjadi bekal utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

“Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa” (QS. Al Baqorah :197)

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Untuk menyempurnakan perjalanan spiritual dalam rangak menjemput derajat taqwa dari Allah swt, kita juga dianjurkan untuk mengisi bulan Ramdhan ini denga amaliyah-amalaiyah ibadah yang dapat memperkuat spiritualis kita, pembersihan hati dan mensucikan jiwa serta dapat menghapuskan dosa-dosa kita.  Qiyamul lail atau shalat tarawih menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh pahala dan menghapuskan dosa-dosa. Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, tadarus Al-Qur’an juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Selain sholat Tarwih dan tadarus al quran, Sedekah juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan yang penuh berkah ini. Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadhan. Dalam hadits disebutkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ .أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

“Rasulullah Saw adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Saw. bersabda

 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

Ma’ashiralmuslimin rahimakumullah,

Sebagai penutup, marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan segala amal kebaikan. Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa. آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ